Stay Connected
Find Us on Social Media, and Get in
Touch with MAI

Find Us

PT. Mahakarya Adi Indonesia
Plaza Galeon, 8th Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 8 - 9, Jakarta Pusat 10230 - Indonesia
Show on Google Maps

Contact

+6221 3000 7881
info@mai.co.id
marketing@mai.co.id

Banyak jalan menuju Roma, begitu juga dalam memasarkan suatu produk. Selalu banyak cara dan strategi dalam marketingnya. Salah satu strategi marketing paling sederhana yang biasa ditemui bentuknya berupa promosi langsung ke pelanggan dengan menjabarkan secara detail produk atau jasa apa yang kamu tawarkan. Tentu tidak ada yang salah dengan hal itu, tetapi ternyata ada strategi yang cukup berbeda yakni reverse psychology marketing.

Sebelum mengetahui seperti apa reverse psychology dalam marketing, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu reverse psychology?

Dalam Bahasa Indonesia, reverse psychology artiya psikologi terbalik. Di mana makna psikologi sendiri adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental dan kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku manusia. Sehingga, reverse psychology bisa diartikan sebagai teknik yang membuat orang lain melakukan sesuatu berlawanan atau berbeda dari perintah aslinya. Bisa dikatakan, teknik ini cukup manipulatif karena perintah yang disebutkan adalah A, tapi hasil yang diharapkan adalah B. Misalnya perintah yang diberikan berupa suatu larangan, tetapi yang dihasilkan malah orang melakukan apa yang dilarang.

Contoh dari reverse psychology sendiri seringkali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh paling gampang adalah yang terjadi pada anak kecil. Ketika orang tua melarang anaknya berbuat sesuatu, anak kecil malah melakukan sebaliknya. Misalnya orang tua meminta anaknya untuk tidur siang, tetapi yang dilakukan sang anak malah bermain.

Bahkan dalam percintaan pun bisa menggunakan reverse psychology atau psikologi terbalik. Misalnya kamu melarang pasangan untuk mencari tahu isi social media kamu, maka biasanya pasangan akan melakukan hal sebaliknya yakni memperhatikan isi social media kamu. Atau sesederhana ucapan “Jangan kangen aku ya.” Yang mana berakhir membuat kamu tambah kangen dengan pasangan.

Baca Juga: Manfaat Omni Channel Marketing

Apa itu reverse psychology dalam marketing?

Setelah melihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari, maka hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dan seperti apa reverse psychology dalam marketing. Sebenarnya hal ini sudah sangat sering kita temui dalam marketing meski istilah reverse psychology terbilang asing atau baru didengar belakangan ini.

Salah satu contoh paling sederhana adalah bagaimana kamu menemukan papan jalanan yang meminta untuk “Jangan lihat kiri” yang mana sebenarnya membuat kamu menoleh ke kanan untuk melihat toko apa yang ada di sebelah kanan jalanmu. Contoh lainnya seperti “Jangan beli baju ini” yang membuat audiens atau target marketing malah tambah penasaran untuk membeli bahkan mencoba.

contoh reverse psychology pada banner toko

(link image)

Metode reverse psychology marketing ini seringkali digunakan oleh para content creator dalam membuat judul konten yang terdengar Click Bait. Misalnya yang baru-baru ini ramai, banyak influencer kecantikan yang menggunakan kalimat “Nyesel beli produk ini” yang isi videonya ternyata memiliki makna yang berbeda yakni sang influencer sangat merekomendasikan produk skin care/make up yang mereka sebutkan. Tentu hal ini membuat banyak audiens penasaran dengan mengklik dan menonton videonya karena kata negatif seperti “menyesal” cukup membuat perhatian dan secara tidak langsung memberikan pengertian bahwa audiens tidak akan menyesal membeli produk tersebut.

Contoh Reverse psychology marketing pada brand

Salah satu contoh reverse psychology marketing yang penerapannya bisa dilihat dalam suatu brand besar adalah iklan-iklan Burger King. Burger King menjadi salah satu brand besar yang cukup sering menggunakan reverse psychology baik melalui medium konvensional seperti billboard sampai medium digital seperti social media.

Saat Pandemi tahun 2020, Burger King UK membuat sebuah pernyataan di twitternya yakni himbauan untuk membeli burger di Mcdonald’s, yang mana Mcdonald’s adalah kompetitornya. Dalam dunia marketing, kebanyakan brand menghindari untuk menyebut nama brand yang menjadi pesaingnya. Tak hanya menyebut nama, bahkan Burger King meminta audiens-nya untuk membeli burger di brand kompetitor ketimbang di brand nya sendiri.

Hal yang terjadi dari postingan ini justru membuat audiens menginginkan Whopper, burger khas Burger King dibandingkan brand-brand makanan yang disebut pada pernyataannya. Dengan sedikit teknik reverse psychology marketing, Burger King tidak hanya mencuri perhatian tetapi juga dapat meningkatkan penjualan.

Bagaimana cara menggunakan reverse psychology dalam marketing?

Ada beberapa cara melakukan atau menggunakan reverse psychology marketing terhadap brand atau produk yang kamu tawarkan. Berikut beberapa caranya:

Kecilkan Hati / Patahkan Semangat

Membuat seseorang merasakan rasa bersalah bahwa tidak seharusnya mereka melakukan hal sesuatu untuk membuat audiens merasa kecil hati atau mematahkan semangat/harapannya. Setelahnya yang kamu tawarkan adalah yang membuat mereka lebih baik.

Larangan

Dari contoh keseharian anak kecil yang lebih sering melakukan sesuatu yang dilarang, hal ini menjadi cara paling mudah dalam reverse psychology marketing! Tentu kamu sering mendengar frasa “semakin dilarang, semakin dilanggar” bukan?

Meremehkan 

Hampir mirip dengan mengecilkan hati audiens, hanya saja cara yang satu ini pendekatannya lebih kepada sebuah pembuktian. Manusia sangat mudah terpicu untuk membuktikan bahwa mereka bisa melakukan sesuatu, maka dari itu salah satu cara untuk menarik perhatian mereka adalah dengan memberi sugesti bahwa sebenarnya mereka tak bisa melakukan hal tersebut demi hasil yang sebaliknya.

Perbandingan

Tidak ada manusia yang suka dibandingkan, bahkan kakak dan adik sering bertengkar hanya karena sebuah perbandingan. Begitu juga dengan audiensmu. Kamu bisa memberikan sebuah perbandingan yang dapat menarik perhatian audiensmu membuktikan bahwa produkmu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan produk kompetitor.

Baca Juga: Manfaat Affiliate Marketing

Itu tadi pengertian, contoh, dan bagaimana penerapan reverse psychology marketing. Hal yang perlu kamu pahami selanjutnya bahwa ada cukup banyak pro-kontra dalam strategi marketing satu ini. Jika salah langkah, bisa jadi hasil yang ingin kamu capai bukan sebaliknya justru malah searah dengan yang kamu perintahkan. Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan agensi digital yang telah berpengalaman menjalankan digital marketing seperti MicroAd Indonesia. Kami siap membantu kamu dalam mencapai tujuan marketing dengan memberikan layanan jasa digital marketing terbaik! So, jangan hubungi kami kalau kamu menginginkan hasil marketing yang biasa saja ya!

MAI
Share this post
Let's Grab a Coffee Together: Get in Touch with Us!

Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities