Stay Connected
Find Us on Social Media, and Get in
Touch with MAI

Find Us

PT. Mahakarya Adi Indonesia
Plaza Galeon, 8th Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 8 - 9, Jakarta Pusat 10230 - Indonesia
Show on Google Maps

Contact

+6221 3000 7881
info@mai.co.id
marketing@mai.co.id

Apakah anda pernah mendengar istilah “Content is King”? Istilah yang dicetuskan oleh Bill Gates ini biasa dipakai pada pembahasan content marketing yang merujuk pada pentingnya konten dalam kesuksesan strategi marketing digital sebuah perusahaan. 

Content Marketing, dengan segala daya tariknya, menjadi sarana untuk menyebarkan konten kepada konsumen potensial. Di sisi lain, Content Strategy menjadi panduan strategis yang mengarahkan bagaimana konten dibuat, disusun, dan disampaikan, dengan tujuan utama mendukung pencapaian tujuan bisnis. Bagaimana cara menyusun content strategy? Ayo kita gali lebih dalam topik ini disini!

Apa Itu Content Strategy?

Content strategy, atau strategi konten, adalah pendekatan terencana dan terorganisir dalam menciptakan, mengelola, dan mendistribusikan konten. Ini melibatkan pemikiran strategis untuk merancang, melaksanakan, dan mengelola informasi yang disampaikan kepada audiens. Content strategy tidak hanya fokus pada pembuatan konten semata, tetapi juga mencakup perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan bisnis dan memenuhi kebutuhan audiens.

Mengapa Content Strategy Penting Dibuat?

Content strategy menjadi sangat penting karena menghubungkan dua aspek utama: konten dan tujuan bisnis. Dalam era digital saat ini, konten menjadi mata rantai yang menghubungkan perusahaan dengan audiensnya. Strategi konten yang baik membantu menciptakan konten yang relevan, bermakna, dan konsisten. Ini tidak hanya memperkuat citra merek, tetapi juga meningkatkan keterlibatan audiens, mendukung konversi, dan meningkatkan visibilitas online.

Sebuah strategi konten yang kokoh juga dapat membantu menghindari kekacauan dan inkonsistensi yang mungkin muncul ketika berbagai tim atau individu terlibat dalam pembuatan konten. Dengan strategi yang jelas, semua pihak terlibat dapat bekerja menuju visi yang seragam dan terintegrasi.

Content Plan vs Content Strategy

Content plan dan content strategy seringkali disamakan, tetapi keduanya memiliki peran yang berbeda. Content plan adalah rincian taktis tentang bagaimana konten akan dibuat, diedit, dan didistribusikan. Ini melibatkan perencanaan yang lebih spesifik tentang jenis konten, frekuensi publikasi, dan platform distribusi.

Sementara itu, content strategy lebih bersifat holistik. Ini melibatkan pemikiran lebih mendalam tentang tujuan bisnis, identifikasi audiens target, serta pendekatan keseluruhan terhadap penciptaan dan pengelolaan konten. Content strategy membantu menentukan “mengapa” di balik konten yang dibuat, sementara content plan lebih berfokus pada “bagaimana”.

Baca Juga: Content Plan: Optimalkan Strategi Konten Dengan Efektif

Cara Menyusun Content Strategy

1. Identifikasi Tujuan Bisnis

Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui strategi konten. Apakah itu meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan konversi, atau membangun hubungan dengan pelanggan?

Kemudian, definisikan metrik keberhasilan yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan bisnis, seperti peningkatan trafik situs web, peningkatan tingkat konversi, atau peningkatan interaksi di media sosial.

2. Kenali Audiens Target

Pahami siapa audiens target Anda. Apa kebutuhan, keinginan, dan masalah mereka? Ini membantu menciptakan konten yang lebih relevan dan berarti.

Lakukan riset mendalam untuk memahami siapa audiens target Anda. Identifikasi karakteristik demografis, preferensi, dan perilaku online mereka.

Buat persona pelanggan yang mendetail untuk memvisualisasikan audiens target, termasuk kebutuhan, keinginan, dan masalah yang mereka hadapi. Persona ini akan menjadi panduan dalam menciptakan konten yang lebih terfokus.

3. Analisis Pesaing

Tinjau dan analisis konten yang telah dipublikasikan oleh pesaing Anda. Perhatikan jenis konten yang mereka bagikan, platform yang mereka gunakan, dan cara mereka berinteraksi dengan audiens.

Temukan celah atau peluang yang belum dimanfaatkan oleh pesaing, yang dapat menjadi titik fokus dalam strategi konten Anda. Jangan lupa untuk memahami respons audiens terhadap konten pesaing.

4. Pilih Platform yang Tepat

Tentukan platform yang paling sesuai dengan tujuan bisnis dan audiens target Anda. Misalnya, jika audiens Anda aktif di media sosial, pilih platform yang paling populer di kalangan mereka.

Sesuaikan jenis konten dengan karakteristik masing-masing platform. Misalnya, gunakan gambar menarik untuk Instagram, dan tulisan panjang untuk blog perusahaan.

5. Buat Rencana Editorial

Rencanakan jenis konten yang akan diproduksi, seperti artikel blog, video, infografis, atau podcast. Sesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan audiens target.

Tetapkan topik konten berdasarkan relevansi dengan industri, kebutuhan audiens, dan kata kunci yang relevan untuk SEO. Jangan lupa untuk mengatur frekuensi publikasi agar konsisten dan dapat diandalkan.

6. Lakukan Evaluasi Berkala

Apakah mencapai tujuan yang diinginkan? Apakah ada perubahan yang perlu dilakukan?

Tetapkan jadwal evaluasi berkala untuk mengukur kinerja konten. Gunakan data analitik untuk melihat apakah tujuan bisnis tercapai dan bagaimana audiens merespons konten Anda.

Jika diperlukan, lakukan penyesuaian strategi berdasarkan hasil evaluasi untuk memastikan bahwa strategi konten tetap relevan dan efektif.

Baca Juga: Pentingnya Content Pillar Dalam Social Media

Dengan menyusun strategi konten yang matang, perusahaan dapat mengoptimalkan upaya mereka dalam menciptakan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.

MAI
Share this post
Let's Grab a Coffee Together: Get in Touch with Us!

Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities