Stay Connected
Find Us on Social Media, and Get in
Touch with MAI

Find Us

PT. Mahakarya Adi Indonesia
Plaza Galeon, 8th Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 8 - 9, Jakarta Pusat 10230 - Indonesia
Show on Google Maps

Contact

+6221 3000 7881
info@mai.co.id
marketing@mai.co.id

Native advertising adalah salah satu bentuk periklanan yang dirancang untuk menyatu dengan konten di sekitarnya, sehingga iklan tersebut tampak seperti bagian dari konten itu sendiri. Dalam era dimana konsumen semakin jeli dan cenderung menghindari iklan yang terlalu mencolok, native advertising hadir sebagai solusi yang lebih soft dan efektif untuk menjangkau audiens.

Apa Itu Native Advertising?

Native advertising adalah iklan yang menyatu secara alami dengan lingkungan konten di mana ia ditempatkan. Iklan ini tidak terlihat seperti iklan tradisional yang mencolok, melainkan lebih seperti konten biasa yang relevan dengan minat audiens. Contoh paling umum dari native advertising bisa dilihat dalam bentuk artikel sponsor di situs berita, yang memiliki tampilan dan gaya penulisan serupa dengan artikel non-sponsor di situs tersebut.

contoh native ads di situs berita

Inti dari native advertising adalah keserupaan antara iklan dan konten di sekitarnya. Ini memungkinkan iklan disajikan dengan cara yang tidak mengganggu pengalaman pengguna dan lebih mungkin menarik perhatian mereka karena tampilannya yang tidak terlalu mencolok.

Baca Juga: Programmatic Ads, Strategi Pemasaran Mutakhir di Dunia Digital

Jenis-Jenis Native Advertising

Native advertising hadir dalam berbagai bentuk, bergantung pada platform dan tujuan pemasang iklan. Beberapa jenis utama native advertising antara lain:

  1. In-Feed Ads: Iklan yang muncul di antara konten lainnya dalam feed pengguna, seperti di beranda media sosial atau situs berita. Iklan ini sering kali menyesuaikan dengan format konten di sekitarnya sehingga tampak seperti bagian dari feed tersebut.
  2. Search Ads: Iklan yang muncul di hasil pencarian mesin pencari seperti Google. Meski berlabel sebagai “Iklan”, formatnya sangat mirip dengan hasil pencarian organik, sehingga sering kali dilihat sebagai konten yang relevan oleh pengguna.
  3. Promoted Listings: Bentuk iklan ini umum di situs e-commerce, di mana produk yang disponsori muncul di antara hasil pencarian atau kategori produk lainnya. Produk ini biasanya diberi label sebagai “sponsored” atau “promoted” tetapi tetap terlihat seperti hasil produk biasa.
  4. Content Recommendation Widgets: Iklan yang ditempatkan di bagian bawah artikel atau halaman web, biasanya dengan format “You Might Also Like” atau “Recommended for You.” Iklan ini mengarahkan pengguna ke artikel atau halaman lain, baik yang bersponsor maupun tidak.

Custom Content Ads: Iklan yang diciptakan khusus untuk mencocokkan konten di mana ia ditempatkan. Ini bisa berupa artikel, video, atau konten multimedia lainnya yang secara penuh dibuat dengan tujuan pemasaran, tetapi dikemas dalam format yang menarik dan relevan bagi audiens.

Ingin Membuat Iklan yang Lebih Halus dan Efektif?

MAI akan dengan senang hati membantu Anda menerapkan campaign native ads dan strategi iklan lainnya!

Let’s Talk!

Kelebihan Native Advertising

Native advertising menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan bentuk iklan lainnya. Beberapa kelebihan utamanya adalah:

  • Tidak Mengganggu Pengalaman Pengguna: Karena iklan ini menyatu dengan konten di sekitarnya, pengguna tidak merasa terganggu atau dipaksa melihat iklan tersebut. Hal ini meningkatkan kemungkinan pengguna berinteraksi dengan iklan.
  • Tingkat Interaksi yang Lebih Tinggi: Native advertising cenderung mendapatkan tingkat klik dan interaksi yang lebih tinggi dibandingkan iklan tradisional, karena pengguna merasa konten iklan lebih relevan dan tidak dipaksakan.
  • Meningkatkan Brand Awareness: Karena disajikan dalam format yang lebih menarik, native advertising dapat membantu membangun kesadaran merek dengan cara yang lebih alami dan efektif.

Kekurangan Native Advertising

Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, native advertising juga tidak lepas dari beberapa kelemahan, antara lain:

  • Potensi Kebingungan Pengguna: Karena tampilannya yang mirip dengan konten biasa, ada risiko bahwa pengguna tidak menyadari bahwa mereka sedang melihat iklan. Ini dapat menimbulkan masalah transparansi, di mana pengguna merasa tertipu ketika mereka menyadari bahwa konten tersebut adalah iklan.
  • Biaya yang Lebih Tinggi: Mengingat keharusan untuk menyesuaikan iklan dengan konten di sekitarnya, biaya produksi dan pengelolaan native advertising sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan iklan display tradisional.
  • Keterbatasan Skala: Native advertising memerlukan penyesuaian yang teliti untuk setiap platform dan konten di mana iklan tersebut ditempatkan. Ini dapat membatasi kemampuan untuk mengotomatisasi dan mengukur kampanye secara massal.

Baca Juga: Mengenal Performance Marketing: Apa saja jenisnya dan cara kerjanya

Buat Iklan Dengan Pendekatan yang Halus dan Efektif

Native advertising adalah salah satu inovasi penting dalam dunia periklanan digital, menawarkan cara yang lebih halus dan efektif untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Dengan kelebihannya yang dapat meningkatkan engagement dan brand awareness, native advertising menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan pemasar. 

Namun, penting juga untuk mempertimbangkan tantangan yang mungkin muncul, seperti potensi kebingungan pengguna dan biaya yang lebih tinggi, sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini. Memahami dan menyeimbangkan kelebihan dan kekurangan native advertising akan membantu perusahaan dalam memaksimalkan efektivitas kampanye mereka di dunia digital yang terus berkembang.Hubungi kami untuk membantu Anda menjalankan campaign native advertising dan strategi iklan digital efektif lainnya!

MAI
Share this post
Let's Grab a Coffee Together: Get in Touch with Us!

Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities