Apa itu ROAS? – Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, beriklan telah menjadi langkah tak terpisahkan dalam upaya memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan. Namun, di tengah lautan informasi dan persaingan yang ketat, pertanyaan mendasar muncul: apakah upaya beriklan kita sudah benar-benar efektif? Bisakah kita mengukur sejauh mana iklan kita mampu menghasilkan hasil nyata?
Inilah dimana Return on Advertising Spend (ROAS) berperan menjadi salah satu metrik penting yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan campaign iklan online. ROAS sendiri ini lebih dari sekadar angka, melainkan juga sebagai suatu kunci untuk memahami sejauh mana setiap rupiah yang diinvestasikan dalam iklan menghasilkan nilai yang signifikan. Nah di artikel ini kita akan membahas apa itu ROAS? Manfaat dan bagaimana cara menghitung ROAS agar iklannya efektif.
Baca Juga: Contoh Strategi Digital Marketing yang Efektif
ROAS adalah singkatan dari Return on Advertising Spend, yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi “Pengembalian atas Pengeluaran Periklanan”. Metrik ini membantu kamu mengukur seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dari setiap unit mata uang yang dihabiskan untuk iklan. Dalam persamaan sederhana, ROAS dapat dihitung dengan membagi pendapatan kotor yang dihasilkan dari campaign dengan total biaya iklan yang dikeluarkan. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase ROAS.
ROAS juga biasanya dapat diekspresikan dalam bentuk rasio. Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8.000.000 dari campaign Google Ads dengan pengeluaran sebesar Rp 1.000.000, maka ROAS-mu adalah 8:1.
Mengapa ROAS begitu penting? Tentu saja karena ROAS memberikan pandangan yang jelas tentang efektivitas campaign iklanmu. Dengan melihat berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap dolar yang dihabiskan untuk iklan, kamu dapat mengukur apakah campaign-mu itu berhasil atau tidak. ROAS yang tinggi menunjukkan bahwa kamu mendapatkan lebih banyak pendapatan daripada biaya iklan yang kamu keluarkan, sementara ROAS rendah dapat mengindikasikan bahwa strategi iklan Anda perlu disesuaikan.
Setelah mengetahui apa itu ROAS dan kenapa ROAS begitu penting, saatnya mengetahui bagaimana cara menghitung ROAS dari campaign iklan! Cara menghitung ROAS relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
ROAS = Revenue Campaign / Cost Campaign
Di sini, “Revenue Campaign” adalah jumlah total pendapatan yang dihasilkan dari campaign iklanmu, sementara “Cost Campaign” adalah total biaya yang kamu keluarkan untuk iklan tersebut. Setelah kamu mendapatkan nilai ROAS, biasanya diungkapkan dalam bentuk persentase. Jadi kamu dapat mengartikannya untuk mengukur seberapa efektif campaign iklanmu.
Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp1.000.000 untuk iklan dan mendapatkan Revenue Campaign sebesar Rp3.000.000 dari campaign tersebut, maka ROAS yang dapat dihitung:
ROAS = Rp3.000.000 / Rp1.000.000 = 3
Ini berarti kamu mendapatkan Rp3 untuk setiap Rp1 yang kamu habiskan pada iklan, atau ROAS sebesar 300%.
Untuk memberikan pandangan lebih mendalam mengenai kinerja campaign iklanmu, berikut beberapa Interpretasi hasil ROAS:
Setelah mengetahui cara menghitung ROAS, tentu saja tidak menutup kemungkinan hasil yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, ada 3 tips untuk meningkatkan ROAS sebagai berikut!
Angka ROAS yang kamu dapatkan hanya akan bermanfaat jika angka tersebut akurat. Maka hal pertama yang perlu kamu perhatikan dalam menghitung ROAS adalah memastikan dengan teliti data yang data-data yang digunakan untuk mengkalkulasi metrik. Apakah kamu sudah menyertakan semua pengeluaran untuk iklan atau perlukah menyertakan data penjualan offline atau keuntungan lainnya?
Tips berikutnya dalam meningkatkan ROAS adalah kamu bisa memulai untuk mengurangi biaya pengeluaran iklan. Pastinya pengeluaran campaign yang lebih kecil akan berdampak pada meningkatnya ROAS-mu. Berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan agar pengeluaran iklan menjadi lebih efisien:
Biaya pengerjaan campaign iklan online sendiri dapat menguras lebih banyak waktu dan tenaga. Kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk menggunakan jasa agensi digital advertising untuk membantu kamu dalam menjalankan campaign iklan yang lebih efektif.
Memahami audiens kamu dengan baik dan menargetkannya secara spesifik, dapat mengurangi biaya iklan dan juga meningkatkan potensi konversi dari iklan tersebut.
Lakukan A/B testing untuk mencari tahu iklan mana yang paling efektif
ROAS yang rendah juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah isu-isu di luar campaign tersebut. Pada beberapa kasus, ada yang menunjukkan bahwa ROAS yang dimiliki rendah, tetapi penjualannya tinggi, hal tersebut bisa terjadi apabila harga produk terlalu rendah.
Sementara itu, apabila ROAS yang dimiliki rendah, tetapi CTR-nya tinggi, iklan digital tersebut terindikasi beberapa isu, seperti landing page yang kurang berkualitas, harga produk terlalu tinggi, proses checkout yang terlalu panjang dan rumit, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Mengenal Performance Marketing: Apa saja jenisnya dan cara kerjanya
ROAS adalah metrik penting dalam pemasaran digital yang membantu kamu dalam mengukur efisiensi campaign iklan. Dengan memahami apa itu ROAS dan bagaimana cara menghitungnya, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dalam mengalokasikan anggaran, mengoptimalkan iklan, dan mencapai hasil yang lebih besar dari investasimu.Nah, jika kamu butuh bantuan dari para profesional di bidang digital marketing dalam menjalankannya, kamu bisa menghubungi MAI, agensi digital yang telah berpengalaman dalam social media management dan digital marketing yang siap mempermudah pekerjaanmu dalam mencapai target bisnismu. Jadi jangan ragu untuk konsultasikan kebutuhanmu pada kami! Yuk hubungi kami sekarang!
Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities