Sebelum membahas tentang T-Shaped, sebaiknya kita terlebih dahulu memahami tentang istilah generalis dan spesialis di dunia kerja. Istilah generalis diperuntukkan seseorang dengan kemampuan helicopter view, yakni pengetahuan yang luas di beberapa bidang. Sebutan generalis ini biasanya tidak menguasai satu bidang khusus, sehingga tidak memiliki keahlian yang spesifik atau ahli di bidang tertentu saja.
Sedangkan spesialis adalah sebutan untuk mereka yang menguasai atau ahli dalam satu bidang saja. Para spesialis biasanya kurang cocok untuk menjadi leader karena pengetahuannya terbatas hanya pada satu bidang tertentu saja, sedangkan untuk menjadi leader dibutuhkan wawasan luas di berbagai bidang untuk bisa me-manage tim secara keseluruhan atau untuk berkolaborasi dengan orang lain di lintas bidang.
Namun, baru-baru ini dunia kerja tidak hanya terbuka untuk para generalis atau spesialis saja. Ada istilah baru, yakni T-Shaped Person untuk mereka yang memiliki pengetahuan umum di berbagai bidang, namun tetap fokus dengan 1 keahlian di bidangnya.
T-Shaped Person ini memiliki ciri yang khas, yaitu senang belajar hal baru dan selalu ingin belajar dan mendalami berbagai bidang ilmu yang ia kuasai hingga hal-hal baru. Orang seperti ini sangatlah cocok untuk bekerja secara agile karena ia dapat fokus di bidang keahliannya meski sedang mengerjakan hal lain. Menariknya, saat pekerjaan tersebut selesai, T-Shaped person tetap bisa membantu mengerjakan pekerjaan lain dengan status high priority. Tentu ini akan sangat membantu perusahaan karena waktu kerja menjadi lebih efektif dan kolaborasi tim terbentuk dengan baik, bukan?
David Guest pada tahun 1991 menciptakan istilah T-Shaped Person, yakni seseorang yang menguasai satu bidang keahlian secara mendalam, namun juga memiliki kemampuan untuk meluaskan pemahaman di bidang lainnya. T-Shaped ini adalah sebutan metafora untuk kemampuan seseorang dengan garis vertikal yang merujuk pada fokus keahlian, disiplin dan pengetahuan di bidang tertentu dan garis horizontal yang merujuk pada kompetensi lintas disiplin dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan profesional di berbagai bidang. Sederhananya, meski seseorang tersebut hanya ahli dalam 1 bidang tertentu saja, dia tetap bisa diajak diskusi mengenai bidang-bidang lain di luar spesialisasinya. Istilah T-Shaped Person ini juga kali pertama digunakan pada McKinsey & Company, David Guest dan CEO IDEO Tim Brown.
Baca Juga: Growth Mindset: Pola Pikir Untuk Sukses
Skill T-Shaped atau biasa disebut dengan generalizing specialist ini memiliki value yang lebih di dunia kerja jika dibandingkan dengan seorang spesialis atau generalis. Hal ini terjadi karena pasar masih menganggap bahwa spesialis jauh lebih bernilai daripada generalis yang kurang memiliki keahlian khusus.
Selain itu, spesialis dianggap terlalu fokus pada bidang tertentu, sehingga dianggap sulit berkolaborasi dengan pihak lain karena wawasannya terbatas hanya bidang khusus atau tertentu saja. Padahal, dalam dunia kerja seringkali dibutuhkan kolaborasi antar tim hingga lintas bidang untuk bisa bekerja sama dalam satu proyek tertentu. Dengan menjadi T-Shaped Person ini, kamu akan lebih dihargai karena kamu bisa menguasai satu bidang keahlian secara mendalam, namun juga bisa meluaskan pemahamanmu di bidang lain, sehingga tetap nyambung saat diajak ngobrol oleh rekan kerja atau atasan di kantor.
Dalam dunia kerja seringkali dijumpai kebutuhan yang dimiliki perusahaan seringkali tidak berbanding lurus dengan ketersediaan tenaga kerja yang ada. Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey & Co pada 2020, 87% pemimpin perusahaan mengakui kesenjangan keterampilan pada tenaga kerja dan kebutuhan kerja. Nah, cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperluas area keterampilan bagi para pekerja, T-Shaped Person salah satunya. Saat kamu menjadi T-Shaped Person, berikut keuntungan yang akan kamu miliki:
Meski sepertinya mudah, menjadi T-Shaped Person juga ada tantangannya sendiri. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika ingin menjadi seorang T-Shaped Person:
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang T-Shaped Person dan T-Shaped Skill terlebih jika kamu ingin menekuninya. Jangan lupakan untuk memperbanyak relasi dan membaca banyak buku dari berbagai sumber untuk menambah wawasan sebelum akhirnya memutuskan spesialisasi bidang mana yang ingin kamu tekuni, ya. Intinya, tidak perlu terburu-buru untuk menguasai berbagai banyak hal sebelum kamu benar-benar fokus di bidang yang membuatmu nyaman.
Baca Juga: Produktif di Dunia Kerja Dengan Changing Management
Jika kamu masih belum tahu harus mulai darimana untuk belajar menjadi seorang T-Shaped Person, maka kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dari ahlinya dengan ikut serta di MAI Class. Di sini, kamu bisa mengupgrade skill-mu untuk bisa menjadi seorang T-Shaped Person di bidang yang sangat ingin kamu kuasai. Yuk, segera hubungi MAI sekarang juga untuk mendapatkan info kelasnya.
Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities