Stay Connected
Find Us on Social Media, and Get in
Touch with MAI

Find Us

PT. Mahakarya Adi Indonesia
Plaza Galeon, 8th Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 8 - 9, Jakarta Pusat 10230 - Indonesia
Show on Google Maps

Contact

+6221 3000 7881
info@mai.co.id
marketing@mai.co.id

Di era sekarang, branding merupakan salah satu cara yang penting dilakukan oleh pebisnis mengingat persaingan antar kompetitor semakin ketat. Untuk bisa bertahan, maka kamu harus bisa memiliki brand yang akan diingat oleh masyarakat, sehingga kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak berkat branding dan marketingmu.

Marketing adalah suatu cara yang dilakukan para pebisnis untuk bisa memasarkan suatu produk agar bisa dikenal banyak orang, sedangkan branding adalah suatu cara yang dilakukan pebisnis agar brand miliknya adalah dapat melekat di benak calon konsumen. Meski terlihat sederhana, kegiatan branding ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi suatu bisnis. Beberapa merk dengan branding yang sukses dan bisa kita nikmati hingga saat ini, antara lain KFC, McDonald, Coca-Cola, Tesla, ataupun Hollywood.

Baca Juga: Branding vs Marketing: Apa Bedanya?

Mengenal Branding Lebih Dekat

Branding adalah suatu cara pemasaran yang dilakukan melalui nama, simbol, logo atau desain apapun yang membuat sebuah brand menjadi lebih mudah untuk dikenali oleh masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan branding adalah untuk membuat masyarakat lebih mudah untuk mengenali produk atau layanan yang kita miliki.

Selain itu, branding berperan penting dalam membangun kesadaran merek perusahaan agar memiliki ciri khas dan identitas atau citra yang dikenal masyarakat. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen atas seberapa kuat branding perusahaan yang kamu miliki dan bagaimana branding perusahaan yang kamu ciptakan dapat membantu konsumen untuk menjalankan bisnisnya dengan lebih baik.

Dalam prakteknya, branding mencakup semua bentuk komunikasi yang bertujuan untuk membangun, mempertahankan dan memperkuat suatu brand agar suatu bisnis bisa terlihat di mata masyarakat dan melekat di hati mereka. Pandangan masyarakat atas suatu brand ini akan melihat perusahaan dalam sebuah logo, citra, karakter, kredibilitas maupun visual yang khas yang bisa dilihat secara kasat mata. 

Brand, secara etimologi juga memiliki arti sebagai merek. Istilah brand sendiri pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat oleh para peternak asal Eropa pada abad ke-19. Para peternak ini memberikan tanda kepemilikan pada tubuh hewan ternak mereka dengan memberikan cap besi panas agar lebih mudah dikenali. Aktivitas yang mereka lakukan ini kemudian disebut dengan “burn” dalam Bahasa Inggris atau dikenal dengan “brennen” dalam bahasa Jerman. Dengan demikian, brand bisa disebut juga sebagai identitas pembeda, baik untuk antar manusia, antar sesama hingga antar produk dengan ciri khas masing-masing. 

Tidak mudah untuk bisa menciptakan ciri khas pada suatu perusahaan karena butuh brainstorming dan proses yang panjang. Namun, jika proses ini berhasil, maka perusahaan akan bisa mendapatkan loyalitas dari konsumen. Branding juga tidak hanya wajib dilakukan untuk perusahaan baru saja.

Perusahaan besar pun harus selalu melakukan upaya branding dan konsisten melakukannya agar brand-nya bisa tetap sustain dan dipilih oleh masyarakat. Pasalnya, dalam perjalanannya, perusahaan butuh untuk membangun citra positif dan reputasi yang baik demi bisa merawat kepercayaan konsumen. Citra yang positif dan reputasi yang baik inilah yang kan memudahkan perusahaan untuk memasarkan produk atau layanannya di masyarakat.

Elemen-Elemen Branding

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kamu belajar tentang elemen-elemen penting di dalam suatu branding yang mempengaruhi keberhasilan proses branding. Dilansir dari J Scott Marketing, ada 6 elemen wajib dalam suatu branding.

Brand Voice

Brand voice adalah proses menciptakan kesan yang harus berjalan secara konsisten yang dituangkan dalam media branding, seperti bagaimana perusahaan memiliki panggilan khusus untuk followers di media sosial mereka atau website marketplace mereka. Selain ini merupakan bentuk personalisasi, brand voice juga bertujuan untuk memudahkan target audiens untuk mengingat perusahaan atau brand-mu memiliki ciri khas di hati konsumen dan membedakan dari kompetitor lain.

Brand Identity

Suatu brand harus memiliki identitas khusus yang berfungsi untuk memudahkan konsumen untuk bisa mengenali suatu brand atau perusahaan dengan menciptakan brand identity atau identitas brand. Identitas ini meliputi beberapa aspek, seperti logo, nama, suara, maskot, color palette, font, desain kemasan, dll.

Brand Value

Memiliki produk dan jasa dengan kualitas yang bagus saja tidaklah cukup. Suatu brand haruslah memiliki nilai, prinsip, visi dan misi yang bisa membawa perusahaan mereka memiliki citra yang baik di mata masyarakat karena konsumen akan terus mencari brand yang tidak hanya memiliki nilai dan fungsi jual, melainkan nilai-nilai tambahan pada produk atau layanan yang mereka miliki. 

Nilai inilah yang disebut sebagai brand value yang dapat menciptakan keterikatan antara konsumen dengan brand agar konsumen merasa bahwa ada yang kurang jika tidak memiliki atau memakai brand tersebut. Seperti contoh, konsumen ikut serta dalam program go green dengan membeli produkmu atau konsumen ikut berperan dalam mengurangi sampah plastik bila memakai produk-mu.

Brand Promise

Setelah memiliki brand value, kemudian dibutuhkan brand promise yang berlangsung dengan mengkomunikasikan value brand atau perusahaan yang kamu miliki kepada khalayak. Untuk bisa melancarkan proses brand promise, perusahaan membutuhkan komitmen yang besar untuk mewujudkannya agar konsumen bisa menilai sendiri seberapa besar komitmen suatu brand untuk bisa konsisten dan mewujudkan brand value-nya seiring dengan berjalannya waktu.

Brand Targeting

Proses brand targeting adalah proses penentuan segmentasi pasar yang bisa kamu lakukan untuk bisa mengetahui mana target pasar yang membutuhkan produk, layanan atau jasamu sehingga kamu bisa menyiapkan promosi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Brand targeting ini meliputi beberapa hal, seperti perumusan demografi wilayah, karakter target, usia target, pekerjaan target, dll.

Brand Positioning

Meski telah mengantongi target pasar yang kamu incar, kamu perlu sadar bahwa akan banyak kompetitor yang bergerak di bidang produk atau jasa seperti perusahaanmu. Di sinilah kamu akan dihadapkan pada pertanyaan “apa yang membuat brand-mu berbeda dengan yang lainnya?” karena akan banyak perusahaan yang menjual produk yang sama dengan perusahaanmu dan kamu tetap harus survive. 

Hal inilah yang dinamakan dengan brand positioning, yakni suatu strategi yang bisa kamu jalankan dengan menunjukkan kepada masyarakat luas tentang mengapa perusahaan atau brand-mu jauh lebih unggul daripada kompetitor.

Apa Saja Tujuan dari Branding?

Setelah mengetahui pengertian dan elemen-elemen branding, tentu kamu akan bertanya-tanya apa tujuan branding dan mengapa suatu perusahaan harus menjalankan branding? Berikut tujuan branding untuk suatu brand atau perusahaan yang harus kamu tahu:

1. Sebagai Promosi dan Daya Tarik Konsumen

Saat kamu memiliki citra brand yang kuat di mata masyarakat luas, maka akan lebih mudah bagimu untuk bisa membuat promosi yang bertujuan untuk memperkuat brand positioning-mu. Sebab secara naluri, konsumen akan kembali memilih brand yang kuat untuk melakukan repeat order produk atau layanan kecintaan mereka.

2. Sebagai Pembeda Brand dengan Brand Lain

Seperti keterangan di atas, branding adalah proses yang dilakukan untuk membuat suatu brand memiliki ciri khas yang khusus pada setiap produk atau layanannya. Oleh karena itu, tujuan dari branding adalah agar suatu brand bisa dijadikan pembeda pada suatu produk dengan kompetitor lain dengan produk atau layanan yang sama dengan brand-mu.

3. Untuk Memperkuat Image

Berkat proses branding, perusahaan akan dapat menciptakan dan memperkuat brand image atas perusahaannya. Oleh karena itu, branding juga bertujuan untuk memperkuat image yang meliputi, logo, nama, suara, maskot, color palette, font, desain kemasan, dll. 

4. Sebagai Pengendali Pasar

Sudah menjadi rahasia umum bila konsumen pasti akan kembali kepada brand yang sudah dikenal dan dicintainya saja selama jangka waktu yang lama. Nah, brand yang kuat inilah yang akan menguasai pasar dan konsumen. Inilah mengapa salah satu tujuan branding adalah sebagai pengendali pasar karena brand yang kuat dapat menjadi daya tarik konsumen dan membuat mereka menjadi konsumen yang loyal.

Mengapa Branding Begitu Penting?

Sejalan dengan tujuan branding yaitu untuk membuat suatu brand atau perusahaan bisa memiliki ciri khas dan dikenal luas oleh publik, branding memiliki peranan penting yang berpengaruh besar atas kepopuleran suatu brand. Semakin suatu brand populer, akan semakin mudah pula bagi brand untuk menjangkau lebih banyak konsumen baru dan menjaga konsumen lama untuk tetap loyal terhadap mereka.

Sebagaimana brand terkenal, seperti Indomie sebagai sebutan untuk mie instan secara luas, Pepsodent sebagai sebutan untuk pasta gigi dan brand besar lain yang mereknya bahkan menjadi sebutan ganti untuk produk tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa branding yang konsisten hasilnya dapat dilihat dalam jangka waktu yang panjang.

Selain itu, branding juga bisa menjadi pembeda antar suatu brand, antar suatu produk atau antar suatu layanan. Seperti contoh, ada brand Maicih yang dikenal sebagai brand salah satu snack atau cemilan dengan level kepedasan bertingkat yang khas. Awal mula brand ini muncul, Maicih hanya dipasarkan dari mulut ke mulut saja. Namun, lambat laun, brand ini melakukan proses branding dengan mengganti desain kemasan, logo, hingga mulai memasarkannya melalui media sosial dan mengiklankannya.

Berkat konsistensi brand Maicih dalam merawat brand-nya, brand ini masih eksis hingga saat ini sebagai brand kerupuk pedas dengan berbagai varian yang memiliki level kepedasan bervariasi. Bahkan, meski sudah banyak kompetitor bermunculan, brand Maicih tetap menjadi brand yang melekat di hati masyarakat, lho.

Singkatnya, branding adalah suatu kunci kesuksesan suatu brand atau perusahaan yang membutuhkan proses panjang dan konsistensi agar memiliki brand value, brand identity hingga brand positioning yang kuat dalam suatu bisnis. Dengan memiliki branding yang kuat, perusahaan tentu akan lebih mudah dalam memasarkan produk dan menaikkan sales.

Apa Saja Jenis-Jenis Branding

Untuk bisa mengetahui kebutuhan branding-mu, kamu harus mengetahui jenis-jenis branding terlebih dahulu, seperti: 

Personal Branding

Seperti namanya, personal branding adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk menggambarkan dan membentuk citra dirinya sebagai individu dengan keunikan tertentu agar lebih mudah dikenali oleh orang lain. Personal branding ini akan memudahkanmu dalam dikenal oleh orang lain karena keunggulan yang kamu miliki dibandingkan dengan orang lain. Personal branding akan sangat membantumu dalam proses melamar pekerjaan atau menjadi seorang freelancer yang bekerja secara independen.

Product Branding

Product branding adalah salah satu jenis branding yang paling dikenali oleh banyak orang. Seperti namanya, product branding adalah suatu branding yang dilakukan untuk membuat suatu produk bisa dikenal oleh masyarakat luas. Biasanya perusahaan berusaha untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas akan produknya, apakah manfaat dari produk tersebut, hingga mengapa konsumen harus memilih produk tersebut. Untuk bisa menjalankan product branding dengan baik, perusahaan perlu melakukannya dengan strategi yang baik dan maksimal. 

Service Branding

Service branding lebih berfokus pada layanan yang kamu tawarkan pada calon konsumen. Tantangannya cukup sulit karena tidak seperti product branding, pelayanan merupakan sesuatu yang tak berwujud. Jadi, kamu perlu memikirkan taktik lain agar publik tetap bisa memahami keunikan dan pentingnya layanan yang perusahaanmu sediakan.

Corporate Branding

Corporate branding adalah upaya branding yang dilakukan perusahaan untuk menjaga citranya dari sentimen negatif atau buruk atas kejadian yang pernah menimpa perusahaan dan membuat citra perusahaan dipandang buruk oleh masyarakat. Biasanya, corporate branding dilakukan oleh perusahaan yang memiliki track record buruk di masa lalu atau pernah melakukan praktek kurang etis yang dinilai kurang pantas oleh masyarakat sehingga membuat kepercayaan masyarakat menjadi turun.

Destination Branding 

Destination branding adalah suatu upaya branding yang dilakukan untuk mengenalkan suatu produk atau jasa kepada khalayak luas. Sesuai dengan namanya, destination branding berarti membranding suatu lokasi tertentu dengan ciri khas yang tempat itu miliki, sehingga ketika seseorang mendengar nama wilayah tersebut akan langsung paham apa yang menjadi khas di kota tersebut. 

Destination branding ini selain bisa mempromosikan wilayah, juga bisa digunakan untuk mempromosikan identitas budaya, kebiasaan masyarakat hingga keunikan suatu lanskap wilayah tertentu. Misalnya, saat kita menyebut Yogyakarta maka akan otomatis teringat pada Malioboro atau bakpia pathok yang terkenal, Wonderful Jakarta yang khas dengan ondel-ondelnya sebagai identitas kota Jakarta, dll.

Cultural Branding

Cultural branding adalah suatu upaya branding yang dilakukan oleh suatu wilayah maupun negara yang mempromosikan kultur budaya wilayah mereka ke masyarakat umum di luar wilayah mereka. Cultural branding mencakup branding atas budaya suatu wilayah, kebiasaan warga di wilayah tertentu, hingga reputasi suatu wilayah tertentu. Seperti, budaya bersih-bersih di Jepang dan budaya sedekah bumi untuk menyambut masa panen di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Retail Branding

Retail branding adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan kesan yang khas pada retail yang kamu miliki. Seperti contoh, ketika kamu mampir dari kafe A, B dan C namun di kemudian hari kamu lebih menyukai kafe C karena layout-nya atau service pelayanannya yang baik. 

Inilah yang disebut sebagai retail branding, yakni branding yang dilakukan oleh para retailer atau usaha retail agar pembeli mau berkunjung ke tempatmu di kemudian hari karena merasa cocok dan nyaman. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan retail branding ini, meliputi tatanan layout ruangan, menu makanan, interior design, lighting yang sesuai, dll. 

Tips Strategi branding

Semua orang tentu ingin mendapatkan hasil yang maksimal atas upaya branding yang mereka lakukan untuk perusahaan mereka. Untuk bisa mencapai hal ini, dibutuhkan strategi khusus yang bisa kamu lakukan agar upaya branding-mu berhasil dan melekat di hati konsumen. Berikut strategi branding yang dapat kamu lakukan dan praktekkan:

1. Tentukan Target Audiens Sedetail Mungkin

Lakukan riset secara mendalam untuk bisa mendapatkan target audiens yang sesuai dengan brand-mu sedetail mungkin. Akan butuh waktu yang panjang untuk bisa menemukan target audiens yang detail, namun ini semua akan sangat sepadan karena kamu akan mendapatkan target audiens yang sesuai dengan kebutuhan brand-mu.

 Jika kamu mengalami kesulitan di tengah jalan, kamu bisa berselancar dengan menganalisis kompetitor potensial yang menjual produk atau layanan yang mirip denganmu. Kamu juga bisa melakukan penelusuran di mesin pencari Google dengan memasukkan specific keyword terkait produk yang kamu jual. Lalu, analisislah hasil tersebut dengan mengamati mana yang sekiranya sesuai dengan target market-mu dan eliminasi mana yang kurang sesuai. 

2. Tentukan Karakteristik Brand-mu

Dalam menjalankan proses branding, kamu harus selalu skeptis terhadap elemen-elemen branding yang ada. Kemudian, untuk menciptakan karakteristik brand yang kuat, kamu bisa menggunakan prinsip 5W+1H, yakni What, Why, Who, Where, When dan How.

What?

Kira-kira apa value brand yang ingin kamu kenalkan dalam proses brandingmu?

Why?

Mengapa masyarakat harus memilih brand-mu daripada brand lain?

Who?

Siapa saja yang cocok untuk menggunakan brand-mu?

When?

Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan brand-mu?

Where?

Dimana masyarakat bisa menemukan brand-mu?

How?

Bagaimana agar brandmu bisa dilihat dan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga bisa menjadi brand pilihan masyarakat?

3. Tentukan Persona Brand

Karakter dalam sebuah brand sangatlah penting. Maka penting pula bagimu untuk bisa menentukan persona atau karakter yang ingin kamu ciptakan untuk brand-mu agar bisa menarik target audiens lebih banyak dan lebih spesifik. 

Persona sendiri merupakan representasi yang dibangun dan diwujudkan dalam imajiner yang mencakup beberapa elemen, seperti karakteristik, pengalaman, status ekonomi, status pekerjaan, hingga kondisi lingkungan.

Nantinya, penggabungan dari beberapa elemen ini akan menjadi penentu brand voice sekaligus menjadi acuan penting untuk bisa menciptakan materi yang komunikatif dan kreatif dalam output video, tulisan, infografis, dll.

4. Buat Nama Brand yang Menarik

Memiliki nama brand yang menarik adalah langkah awal dari proses suatu branding. Pemilihan nama suatu perusahaan atau brand nantinya akan mempengaruhi proses penciptaan sebuah logo, pembuatan marketplace, hingga pendaftaran hak cipta atau merek dagang. 

5. Ciptakan Slogan yang Unik

Branding yang berhasil adalah branding yang memiliki slogan atau tagline yang dapat melekat di masyarakat. Ini tidak serta merta panjang atau pendek, melainkan bermakna dan mewakili pesan yang ingin dibawa oleh suatu brand. Slogan juga tidak harus permanen, melainkan bisa berubah seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan brand hingga strategi branding di kemudian hari yang dapat mempengaruhi proses branding. 

6. Buat Logo dengan Ciri Khas Unik

Setelah memiliki nama brand, kamu perlu membuat logo untuk perusahaan atau brand-mu yang mengandung beberapa elemen warna dasar, bentuk huruf, hingga font yang khusus yang dapat merepresentasikan identitas brand-mu dengan baik. Sebuah logo brand yang khas dan memiliki keunikan tertentu akan mudah untuk diingat oleh masyarakat tanpa harus bersusah payah. Logo juga sebisa mungkin harus bisa merepresentasikan nilai, visi, hingga misi dari suatu brand. 

7. Memanfaatkan Media Sosial dengan Baik

Untuk melancarkan proses brandingmu, kamu juga bisa menggunakan media sosial dengan berinteraksi secara konsisten secara online. Di sini, kamu bisa mempelajari karakter target audiensmu dan seberapa antusias mereka terhadap brand atau perusahaanmu. 

Baca Juga: Contoh Strategi Digital Marketing yang Efektif

Berikut Contoh Branding Perusahaan yang Sukses Hingga Saat Ini

1. Coca-Cola

Coca-Cola memiliki konsistensi dalam pengembangan logo, desain hingga iklan mereka yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri dari dulu hingga sekarang.

2. McDonald’s

McDonald’s memiliki ciri khas logonya yang klasik dengan warnanya yang cerah. Kualitas dari produknya yang dijual pun konsisten dari dulu hingga kini.

3. Nike

Nike sebagai salah satu brand yang menyasar penggemar atlet selebritas ini mampu merepresentasikan brand-nya melalui atlet selebriti seperti Michael Jordan dan dapat menjangkau fans dari atlet tersebut untuk bisa memiliki produk Nike seperti idola mereka.

Itu dia hal-hal penting seputar branding yang harus kamu tahu agar kamu bisa melakukan proses branding dengan tepat dengan strategi yang jitu agar bisa menyasar target audiens yang tepat sasaran. Perlu diingat bahwa branding adalah suatu proses panjang yang membutuhkan kesabaran dalam melakukannya, maka dari itu, lakukan perlahan dan analisis setiap step yang kamu lakukan demi bisa mendapatkan hasil yang maksimal, ya. Jangan lupa baca tips dan trik seputar marketing lainnya di website MAI juga, ya!

Share this post
Let's Grab a Coffee Together: Get in Touch with Us!

Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities