Dalam digital marketing, Performance Marketing dapat menjadi salah satu alternatif strategi yang dapat mengoptimalkan kampanye produkmu.
Pesatnya dunia marketing atau pemasaran, membuat banyaknya jenis marketing yang dijalankan. Mungkin dulu kita hanya mengetahui cara orang memasarkan suatu produk dari pintu ke pintu lalu berubah menjadi iklan di billboard, radio, dan televisi lalu berkembang lagi hingga menjadi iklan digital seperti beriklan melalui social media.
Performance Marketing sendiri sering dianggap merupakan gabungan dari dari dua strategi yang sudah pernah ada sebelumnya, yakni brand marketing dan paid advertising.
Penasaran dengan pemasaran berbasis performa tersebut? Simak penjelasan lengkap tentang Performance Marketing yang akan disampaikan di bawah ini, ya.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, makan performance marketing merupakan teknik pemasaran yang berdasarkan performa atau kinerja.
Sederhananya, performance marketing adalah pemasaran online di mana brand atau perusahaan sebagai pengiklan hanya akan membayar pemasaran digital berdasarkan setiap penyelesaian tujuan atau tindakan yang dihasilkan, seperti sales, leads, klik atau konversi lainnya.
Hal yang membedakan performance ads dengan model marketing tradisional adalah performance marketing membayar iklan sesuai kinerja di saat marketing tradisional harus membayar di muka atau saat iklan belum dipasang.
Performance Marketing | Marketing Tradisional |
Biaya dikeluarkan saat terjadi kinerja iklan berjalan | Biaya dikeluarkan sebelum iklan tayang |
Audiens spesifik tertarget | Audiens umum |
Terukur. Memiliki metrics | Tidak terukur |
Baca Juga: Apa itu Influencer Marketing: Pengertian hingga penerapannya
Jika melihat tabel di atas, maka yang menjadi pertanyaan apakah performance marketing dapat disebut digital paid-ads atau iklan digital berbayar? Jawabannya iya, meski faktanya performance marketing tidak hanya sebatas digital ads, ada juga affiliate marketing yang tidak termasuk dalam digital ads.
Paling utama, tugas performance ads akan bergantung pada tool analytics yang berfokus pada metrik-metrik. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut jenis-jenis performance marketing:
Native Advertising adalah bentuk media berbayar yang tidak terlihat seperti iklan. Jenis iklan ini banyak terdapat di situs berita atau halaman website dengan konten bersponsor. Misalnya video yang bersponsor akan muncul di bagian “Watch Next” di halaman YouTube.
Native Advertising atau Native Ads juga populer di halaman e-commerce, kamu mungkin sering melihatnya di facebook marketplace. Intinya native ads bekerja secara alami karena dapat berjalan mulus beriringan dengan konten organik lainnya.
Sponsored Advertising atau konten bersponsor biasanya berbentuk postingan social media atau artikel yang mempromosikan suatu brand. Tak heran jika jenis performance marketing satu ini sering digunakan oleh para influencer.
Biasanya jenis performance ini memiliki tujuan mengedukasi audiens dengan sisipan promosi produk. Misalnya produk popok akan berpromosi di konten blog kesehatan yang menjelaskan bahan-bahan yang menyebabkan kulit bayi ruam.
Affiliate Marketing adalah jenis Performance Marketing yang berafiliasi atau bekerja sama dengan pengiklan. Jenis ini melibatkan kemitraan dengan situs kupon, loyalitas, review atau ulasan, dan insentif. Biasanya affiliate marketing bisa juga berupa situs review produk yang nantinya memberikan benefit untuk si pengulas.
Bagi seorang performance marketers, social media itu ibarat sebuah surga karena social media tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengarahkan audiens pergi ke suatu website, tetapi juga dapat menjangkau audiens lebih luas bahkan melebihi dari postingan originalnya. Apalagi social media telah memiliki metrik jelas tersendiri seperti like, follow, klik, dan sales.
Jika SEO adalah suatu upaya untuk membuat website berada di posisi atau ranking teratas dalam situs pencarian terutama Google secara organik, maka SEM atau Search Engine Marketing adalah upaya membuat website berada di ranking teratas Google secara berbayar.
SEM menjadi jalan yang cepat dan terukur untuk melihat efektivitas website. Ibaratnya jika SEO adalah investasi jangka panjang maka SEM merupakan investasi jangka pendek yang memberikan kesempatan untuk kamu mengubah strategi secara real time dengan hasil kinerja yang lebih cepat terlihat.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kamu sebagai pengiklan hanya perlu membayar berdasarkan hasil dari kampanye pemasaran yang kamu jalankan dalam performance marketing. Nah dalam performance marketing, ada beberapa strategi yang biasanya dijalankan, seperti:
Dengan CPS, advertiser atau pengiklan hanya perlu membayar publisher atau penyedia jasa saat setiap adanya transaksi/penjualan dari iklan. Sistem ini biasa dilakukan dalam affiliate marketing.
Advertiser atau pengiklan hanya akan membayar saat ada user atau pengguna melakukan tindakan tertentu seperti mendaftarkan diri, mengisi formulir, dan lain sebagainya dari iklan yang berjalan.
Sesuai namanya, pada CPC ini advertiser atau pengiklan hanya membayar penyedia jasa atau publisher untuk setiap klik pada iklan yang mengarah ke website yang sudah ditentukan oleh pengiklan.
Pada strategi ini, X ini mewakili sebuah tindakan apa pun yang didefinisikan oleh advertiser atau pengiklan di luar leads, sales, dan klik. Misalnya download, install, dan lain sebagainya. Maka advertiser atau pengiklan akan membayar untuk setiap terjadinya suatu tindakan tersebut.
Baca Juga: Social Media Marketing: Pengertian sampai skill penting yang harus dimiliki
Setelah melihat bagaimana cara kerja performance marketing berdasarkan strateginya, maka bisa terbayang kan manfaat dari performance marketing? Selain kamu hanya membayar saat terjadinya suatu tindakan saat iklan berjalan, manfaat performance marketing lainnya adalah
Seperti yang disebutkan sebelumnya, performance marketing memungkinkan kamu untuk memantau dan mengukur semua metrik kampanye. Jadi kamu dapat membuat penyesuaian yang diperlukan berdasarkan data yang dikumpulkan.
Tentu performance marketing minim risiko terutama dalam pembelanjaan budget yang tidak efektif karena hasil yang diinginkan tidak tercapai, mengingat performance marketing hanya saat tindakan (click, leads, dan konveri lainnya) selesai.
Performance marketing fokus pada ROI (Return On Investment) sehingga memudahkan bisnis atau marketer untuk menargetkan kampanye dengan ROI yang tinggi.
Performance marketing memungkinkan kamu membangun suatu brand melalui mitra pihak ketiga dengan anggaran dan audiens mereka. Dari sini kamu dapat menjangkau audiens lebih banyak bahkan meningkatkan traffic yang ditargetkan.
Itu dia penjelasan lengkap seputar performance marketing; mulai dari pengertiannya, cara kerja strategi di dalamnya, serta manfaatnya. Jika kamu masih belum tahu harus memulai performance marketing pada bisnismu dari mana, kamu bisa memulainya dengan konsultasikan tujuan marketingmu pada MicroAd Indonesia, agensi digital yang telah berpengalaman dalam social media management dan digital marketing yang siap mempermudah pekerjaanmu dalam mencapai target bisnismu. Jadi ayo hubungi kami sekarang!
Contact us now to discuss your goals, explore our tailored solutions, and embark on a journey that transforms possibilities into realities